Haloha, siapa yang kangen sama curhatan gajelas saya di blog ini? pasti enggak ada kan? muehehe. Meskipun tidak ada yang berkenan membacanya, apalagi meninggalka jejak di kolom komentar, saya akan tetap menulis, karena mulai sekarang saya akan menulis untuk diri sendiri, wkwkwkwk. Jadi begini, di tengah suasana pandemi yang makin hari makin panas ini, bukan cuma orang tua saja yang khawatir, tapi boss di kantor bahkan lebih khawatir terhadap karyawannya. Salah satunya boss saya yang tiap hari selalu share info mengenai covid-19 dan segala hal yang berkaitan dengannya. Sebenarnya dari bulan puasa kemarin, sudah ada wejangan untuk vaksin dari kantor, bahkan saat bulan puasa pun ada satu anggota tim yang rela mengusahakan agar teman-teman di kantor bisa vaksin gratis secepatnya. Namun, karena masih bulan puasa, saya masih menimbang-nimbang keinginan untuk vaksin, karena saya tahu tubuh saya nih suka manja kalau lagi puasa. Jadilah saya melewatkan kesempatan itu, sementara teman-teman lain langsung gerak cepat untuk ikutan. Tapi, karena kuota terbatas, cuma beberapa orang saja yang bisa ikut. Selepas lebaran, kantor kembali mengingatkan untuk vaksin. Karena saya menyadari cerita pandemi ini masih belum kelar, dan semakin khawatirnya orang-orang disekeliling saya, saya pun akhirnya yakin dengan sepenuh hati untuk vaksin secepatnya. Waktu itu hari rabu, saya dan teman-teman lain mendaftarkan diri untuk vaksin di sebuah klinik di KG. Meskipun saya tidak ber-ktp Jakarta, dan tidak berdomisili di Jakarta juga, saya coba aja, ambil slot untuk hari Jum'at. Sementara ada beberapa teman ambil slot untuk esok hari, di hari kamis. Hari kamis, tanggal 10 Juni itu, saya lagi WFH, mendengar kabar teman saya yang ambil slot hari kamis, sudah dapat jadwal vaksin, tetapi untuk hari senin. Namun, kenapa saya belum dapat? saya jadi panik. Akhirnya sambil duduk di toilet, saya searching aja vaksinasi gratis, dan bertemu dengan postingan yang menyatakan bahwasanya, dalam rangka HUT Bhayangkara, ada vaksinasi gratis di Polrestro dan Polsek. Bermodalkan tekad yang bulat untuk vaksin, pergilah saya ke Polres Metro Kota Bekasi diantar sama abang ojek online yang jaketnya ada sentuhan warna hijau. Setelah sampai, saya masuk ke dalam tenda sterilisasi untuk membersihkan diri, kemudian saya SKSD sama mbak-mbak yang kebetulan berdiri tidak jauh dari tempat saya. Karena mbaknya tidak tahu menahu tentang vaksin, akhirnya saya beranikan diri menyapa pak polisi yang bertugas di pos penerima tamu. Bapaknya berkata, kalau vaksin covid-19 diadakan di POLRESTRO Bekasi yang baru, di dekat Summarecon. Alamak, baru saat detik itu, saya tahu kalau POLRESTRO Bekasi punya gedung baru. Ngakak banget, saya kudet sekali, sedihnya kwkwkwk. Walaupun awalnya agak kebingungan menemukan titik lokasinya di maps, tapi dengan kekuatan bulan, bisa ketemu juga wkwkwk. Saya pun minta anter lagi sama abang ojek online. Menurut info dari abang ojol tsb, gedung POLRESTRO Bekasi itu memang baru digunakan, mungkin baru tahun ini gitu deh. Sesampainya di sana, saya menemukan sedikit kerumunan bapak-bapak dan ibu-ibu, bersama polisi yang nampaknya sedang menjelaskan sesuatu sambil ngegas wkwkwk. Tanpa permisi, saya mendengarkan percakapan mereka. Salah satu abang-abang, tampak bersikukuh agar kami (dia) bisa mendapatkan kuota vaksin. Pasalnya dia sudah datang jauh-jauh dari Jati Asih dan sudah ditolak di polsek kawasan sana. Akhirnya setelah beberapa kata-kata ngegas terucap dari pihak masyarakat dan polisi, seorang polisi bak pahlwan datang menengahi. Dengan bijaksana, beliau menghargai kami yang sudah jauh-jauh dan panas-panasan ke polres. Beliau menjanjikan kami dengan nomor antrian vaksin unuk esok hari. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Di tengah cuaca yang terik, saya duduk di depan pintu gerbang polres. Panas banget bro. Sudah gitu saya enggak ada teman pula. Kalau abang-abang yang sempet ngegas itu sih langsung masuk ke mobil bersama temannya. Kayaknya enak ya, adem gitu! Wkwkwk Meskipun panas, saya tidak akan menyerah, kapan lagi saya bisa membuktikan apakah janji pak polisi bisa ditepati atau tidak wkwk. Di tengah masa-masa menunggu itu saya sambil sesekali membuka whatsapp, dan menjawab pertanyaan berkaitan dengan pekerjaan saya. Setelah setengah jam lebih saya menunggu di temani cahaya mentari, tiba-tiba saya disapa sama seorang mbak-mbak, kayaknya memang lebih tua dari saya. Sebut saja namanya mbak N. Dia dataang ke polres dengan maksud dan tujuan yang sama seperti saya. Tanpa maksud mau menutupi apapun, saya utarakan kalau saya sedang menunggu pak polisi memenuhi janjinya untuk memberikan kuota vaksin untuk esok hari. Tapi, saya menyarankan mbak N untuk bertanya lagi ke pak polisi yang berjaga di pos. Seperti yang saya duga, pak polisi malah bilang ambil kupon antrian vaksinnya esok hari saja, dari jam 5 pagi. Saya yang kala itu berdiri tidak jauh dari mbak N, langsung nyerocos, soal janji janji pak polisi bijaksana tadi. Akhirnya pak polisi yang di pos bilang ke kami, untuk menunggu saja. Wkwkwkwk maklum sih, antusiasme warga Bekasi untuk vaksin keren banget, tapi dosisnya juga enggak banyak. Alhasil pak polisinya jadi kayak php terus atau main kucing-kucingan gitu wkwkwk. Kali ini saya menunggu ditemani Mbak N. Kami ngobrol soal keresahan dan kesulitan di masa pandemi, sambil numpang duduk di pos ronda yang agak berantakan. Kemudian kami pindah ke warung untuk meminum es teh dingin ditemani wewangian dari sapi dan kambing yang ada tidak jauh dari warung wkwkwk. Nikmati saja!!! Inilah hidup. Sungguh menunggu itu amat membosankan! Tambah ngantuk pulaaaaaa. Sebelum jam 1 siang, kami kembali menghampiri pak polisi yang ada di pos. Hasilnya masih nihil, pak polisi bilang, mereka masih di jam istirahat. Ah iya, benar juga! Saya kembali menunggu di depan polres, sudah mulai yakin ga yakin sebenernya. Selain itu, Mbak N juga sudah mulai gak sabar dan mau nyerah. Tapi.............. firasat saya berkata, tunggu dulu!!!!! cerita ini berlanjut ke postingan "saya sudah vaksin part 2'' ya. semoga yang baca tulisan ini enggak bosan ya, karena kepanjangan. hehe! bubye!
0 Comments
Leave a Reply. |
mimi Fachriyahone of introvert girls who love sleeping, listening, reading and changmin. Archives
March 2022
Categories |