Judul buku : Reuni Penulis : Joe Andrianus, Brigida Alexandra Marcella, dan Hally Ahmad Penerbit : Elex Media Computindo Editor : M.L Anindya Larasati Ilustrator : Eugene Kwan Jumlah Halaman : 264 hlm Terbit : September 2016 Reuni akbar membawa pergulatan batin tersendiri bagi tiga orang sahabat semasa SMA: Gita, Arsha, dan Vanka. Ketiganya punya alasan masing-masing untuk datang ke reuni. Kejadian di masa silam membuat persahabatan mereka berantakan tanpa kejelasan. Gita tidak ingin bertemu dengan keduany, dia menganggap bertemu dengan keduanya hanya akan mengulang kesalahan yang sama. Arsha berharap bisa bertemu kedua sahabatnya itu, dan berharap Gita dan Vanka bisa hadir di pernikahannya. Sementara Vanka menyimpan kerinduan yang besar terhadap dua orang sahabatnya, tapi dia tidak siap - dia takut sahabat-sahabatnya tidak bisa menerima keadaan dirinya saat ini, terutama Gita. Akankah mereka mengalahkan ego masing-masing untuk menyelesaikan apa yang ada di masa lalu? Mampukah mereka berusaha memperbaiki tali persahabatan mereka yang telah lama putus bertahun-tahun? "You know, moving on is actually never forgetting. Anak Agung Ayu Komang Gitanjali, yang lebih dikenal dengan Gita. Seorang fashion designer muda yang kariernya cukup gemilang. Siapa yang tak kenal Gita, banyak artis dan publik figure yang telah menjadi kliennya. "aku menemukan mimpi yang membuatku ingin terus bermimpi tanpa ingin mimpi ini berakhir. Jika aku dapat menyimpulkan, ini adalah mimpi indah dan aku tidak ingin terbangun karenanya." —hlm.35 Arshad Rajaswala, seorang fotografer dari majalah pria dewasa. Pria yang dipanggil dengan sebutan Arsha ini, memiliki hobi flirting dengan model perempuan. Hingga seorang wanita bernama Louise datang dalam hidupnya, dan Arshapun menambatkan hatinya pada Louise. "Yes or no, I just want to be with you. With commitment," —hlm.73 Ivanka Kawilarang a.k.a Vanka. Dia adalah koordinator tim sukses dari salah satu bupati Jawa Barat, bernama Ruslan Wiryadiputra . Vanka bukan hanya berhasil membawa Rus menjadi gubernur yang dicintai rakyatnya, tetapi dia juga berhasil mencuri hati Rus. "Tidak ada yang kuinginkan Bu, aku hanya merasa nyaman dan mungkin aku terlena dalam kenyamanan yang sebelumnya tidak pernah aku dapatkan....." —hlm.184 Sewaktu SMA Gita sibuk dengan dunia modelling dan Arsha sibuk dengan pertandingan tenisnya, membuat mereka berdua harus sering izin tidak masuk sekolah. Sehingga guru mereka meminta Vanka untuk membantu Gita dan Arsha—untuk mengejar ketertinggalannya dalam pelajaran di sekolah. Berkat bantuan Vanka —yang selalu juara kelas—, Gita dan Arsha bisa naik kelas dengan nilai yang cukup baik. Semenjak saat itu, mereka bertiga sering menghabiskan waktu bersama. Tak ada kehidupan tanpa ujian, termasuk persahabatan mereka bertiga yang mengalami ujian yang cukup berat. Gita, Arsha , dan Vanka harus terjebak ke dalam masalah yang menyangkut perasaan mereka masing-masing. Sejak saat itu, selama 12 tahun mereka tak bertemu dan tak menjalin komunikasi apapun. Sampai saat undangan reuni akbar itu datang, dan memberikan sedikit kesempatan untuk mereka —untuk memperbaiki apa yang telah menjadi kesalahan mereka di masa lalu. Sebenarnya apa yang telah terjadi dengan Gita-Arsha-Vanka di masa lalu? Akankah reuni akbar itu mampu mengembalikan persahabatan mereka bertiga? Atau justru sebaliknya? Dengan melihat judul Reuni dan tag line 'tiga rasa, tiga hati dan satu cinta', saya berpikir Reuni adalah novel romance yang ringan seputar cinta segitiga diantara teman. Ternyata pemikiran saya tidak sepenuhnya benar. Novel ini lebih complicated dari apa yang saya pikirkan. Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama, yang dibawakan secara bergantian oleh Gita, Arsha, dan Vanka. Dengan sudut pandang yang bergantian tersebut, saya dapat memahami bagaimana karakter masing-masing tokoh. Awalnya saya berpikir Gita termasuk orang yang egois dan respon gita--terhadap masalah yang terjadi di masa lalu--terlalu berlebihan. Namun, semakin saya menyelami halaman demi halaman dalam novel ini, saya semakin mengerti kalau apa yang dilakukan Gita masih dapat dibilang wajar. Bahkan mungkin saya akan melakukan hal yang sama dengan apa yang Gita lakukan, jika hal itu terjadi pada saya. Sedangkan Arsha adalah karakter yang paling memikat hati saya #cie. Selain karena saya memang pecinta ikemen #eh (ikemen : sebutan pria tampan dalam bahasa Jepang), saya merasa Arsha yang bad boy itu bikin gemes girls!. Siapa coba yang enggak gemes sama fotografer tampan yang kata-katanya manis terus terus terus terus membuat melayang terbang ke angkasa, lalu jatuh di ladang gandum yang penuh coklat #eh. Like father like son, saya berpikir ke'bad boy'an (? Arsha ini diturunkan dari sifat Ayahnya. Tapi....... Bagi saya Arsha jauh lebih gentle dibanding Ayahnya. Sayangnya, Arsha tidak terlalu bisa membedakan mana yang cinta dan mana yang hanya membuat ketagihan. Hehehe. Sementara Vanka adalah karakter yang membuat saya untuk lebih berpikir terbuka. Saya tidak menyangka perubahan yang dilakukan Vanka bukan perubahan sesederhana ketika kamen rider berubah (hanya dengan berkata henshin, kamen rider langsung berubah. Perubahan Vanka tak sesederhana itu, butuh waktu yang cukup lama untuk melakukan semua perubahan itu. saya mengagumi Vanka dengan pribadinya yang kuat dan cara berbicaranya yang menunjukkan ia sangat cerdas. Meskipun begitu, dengan sudut pandang yang bergantian dari Gita-Arsha-Vanka, ada beberapa jalan cerita dalam novel ini yang mengalami pengulangan. Dan ada kalanya hal itu membuat saya ingin meloncat bagian yang diulang tersebut. Namun setelah saya mencoba bersabar, ternyata ada hint-hint yang berbeda dari jalan cerita yang diulang tersebut, dan hint-hint itu membawa saya semakin memahami apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu tiga sekawan. Seperti yang telah saya tuliskan di atas, novel ini cukup complicated. Terutama pada kisah Arsha dan Vanka. Kisah Arsha sangat berwarna sekali, membuat perasaan saya campur aduk. Dan latar belakang Vanka yang cukup kelam membuat saya merasa terharu dan memahami Vanka lebih jauh. Saya akui penulis cukup berani meracik kehidupan Arsha dan Vanka dengan bumbu-bumbu yang sangat berbeda dari novel romance kebanyakan. Novel ini juga banyak dibumbui dengan kata-kata bijak, dan sajak indah (terutama pada bagian kisah Vanka. Selain itu beberapa dialog banyak menggunakan bahasa inggris, membuat pembaca jadi 'kekinian'. Salah satu pesan yang saya ambil dari novel ini adalah tentang memaafkan yang ternyata juga merupakan kunci dari kebahagiaan. Namun sayangnya, Saya masih menemukan beberapa typo saat cerita dibawakan dalam sudut pandang Ivanka. Dan endingnya masih kurang greget seperti saat saya gregetan membaca kisah Arsha n_n hehehe Secara keseluruhan, novel ini keren banget! dan saya rekomendasikan untuk kalian yang ingin membaca novel romance dengan tema yang lebih 'berani' dan berbeda. Selamat tenggelam dalam manisnya kata-kata Arsha (/-\) dan bagaimana kabar sahabat kalian di masa SMA? P.S : saya mendapatkan novel ini gratis dari giveaway yang diadakan di twitter XD dan betapa senangnya karena didalamnya ada kata-kata dari ketiga penulis novel ini yang ditulis dengan tangan mereka langsung yuhuuu.
2 Comments
Joe Andrianus
2/26/2017 21:45:19
Thank you ya atas reviewnya :)
Reply
3/3/2017 06:46:59
wah senang banget dikomentari langsung sama kak Joe ^^. Terima kasih juga kak sudah komentar. hehe
Reply
Leave a Reply. |
mimi Fachriyahone of introvert girls who love sleeping, listening, reading and changmin. Archives
July 2021
Categories
All
Mimi's bookshelf: read
by Tere Liye
review saya http://mimichinori.weebly.com/review/buku-dikatakan-atau-tidak-dikatakan-itu-tetap-cinta-kumpulan-sajak
|