Cita-citaku uu uu uu
Ingin jadi profesor. Bikin pesawat terbang Kubuat sendiri. Cita-cita? Profesor? Eeeeeh, itu mah cita-citanya Jojo waktu masih kecil. Sedangkan sekarang Jojo jadi vloger ya? Loh, kenapa jadi ngomongin Jojo yah? Ini waktunya saya untuk kembali menjawab tantangan Kak Ika dan Kampus Fiksi.. Tema yang terakhir adalah cita-cita Zaman saya masih SD, saya dan teman-teman suka barteran biodata dan mengisinya di binder. Saat saya yang diminta menulis biodata, di bagian cita-cita saya selalu menggoreskan kata itu, 'Guru'. Iya. Waktu kecil saya berkeinginan menjadi seorang Guru. Seperti Bapak. Rasanya pasti bahagia, bisa memiliki banyak anak. Berbagi ilmu. Tetapi, Seiring waktu yang mengalir, saya semakin terbawa arus. Waktu SMA, saya tak punya cita-cita yang spesifik. Dan setelah lulus SMA, Saya mengganti kata cita-cita dengan kata mimpi. Pelabuhan mimpi saya, ada di Jepang. Saya bermimpi ingin menginjakkan kaki di sana suatu hari nanti. Melihat sakura bermekaran, melihat daun berguguran, dan ehm tentu saja menonton konser oppa-oppa favorite saya. Apa yang sudah saya lakukan untuk mimpi itu? Hmm yang jelas, saya telah memilih jurusan kuliah, karena mimpi itu. Di penghujung semester empat, saya benar-benar bersemangat mengejar mimpi saya. Saya nekat mendaftarkan diri untuk beasiswa ke Jepang yang memang setiap tahun selalu diberikan pemerintah Jepang. Beasiswa Monbukagakusho namanya. Dengan faktor keberuntungan, saya lolos seleksi di kampus. Namun sayang, begitu saya mengikuti tes yang sesungguhnya di salah satu universitas di Depok. Uuuh ternyata soalnya susah bingits. Saya dan teman-teman sekampus sudah yakin enggak akan lolos, apalagi pesertanya juga banyaaaaak. Dan benar, saya tidak lolos. Hahaha. Ya sudahlah, mungkin memang bukan waktu yang tepat. Dan sekarang saya sudah lulus kuliah, mungkin ada yang mau memberikan ucapan selamat? ehehehe Saya juga sempat kepikiran, mau mengikuti program magang kerja ke Jepang. Tetapi mama saya tidak mengizinkan. Apa boleh buat. Sekarang saya masih di sini, masih memimpikan itu semua. Tenang, Saya tahu. Kapan saya harus bangun dan mengejar mimpi itu. Malam ini. Biarkan saya memimpikan wajah kamu─yang sudah tak bisa saya pandangi dari kejauhan lagi. (っωc) (apa ini? hahaha) Maaf telah menghabiskan waktu kalian untuk membaca postingan yang tidak jelas ini ^^V
0 Comments
Leave a Reply. |
mimi Fachriyahone of introvert girls who love sleeping, listening, reading and changmin. Archives
March 2022
Categories |