Bismillah
Judul tak selamanya menggambarkan isi November bulan ke 11 dari 12 bulan yang ada. Sejak 1 november kemarin (padahal sudah 7 hari berlalu), sepertinya cukup banyak peristiwa yang terjadi. Yang membuat saya ingin menertawakan diri sendiri. #eh 1 November Pada pagi hari menuju siang hari di 1 november. Saya memutuskan untuk menghentikan perbuatan anarkis saya. Hahaha. Saya telah berbuat anarkis, karena tidak mematuhi peraturan. Di mana seharusnya administrasi untuk wisuda dibayar sebelum tanggal 22 oktober, saya justru baru mau membayarnya di tanggal 1 november itu. Anarkis bukan? Hahaha Seperti biasanya ibu yang biasa melayani administrasi kampus menyambut kedatangan saya dengan cukup baik. Sebenarnya saya sempat berpikir, si ibu akan menceramahi saya karena saya telat membayar wisuda. Tapi ternyata tidak. Saya patut bersyukur dan merasa beruntung karena bisa kuliah di kampus yang biayanya mahal tapi bisa di cicil dan masih diberi tenggang waktu cukup lama untuk membayarnya. Selain melakukan proses administrasi, saya dan si ibu sedikit berbincang-bincang. Salah satu pertanyaan yang diajukan si ibu pada saya adalah, 'sudah kerja belum?'. Dan masih saja saya menjawabnya dengan, 'belum kerja bu'. Malu sih, sudah 3 bulan dapat gelar tapi 3 bulan juga jadi pengangguran. Next... Saya bertemu dengan dosen pembimbing saya yang sudah tidak membimbing lagi, karena sudah berhasil membantu saya mendapatkan gelar. Eheem. Sebut saja beliau 'sensei'. Seperti kejadian sebelumnya, dengan sensei pun saya sedikit mengobrol. Ini beberapa pertanyaan yang diajukan sensei pada saya: 'Udah ngumpulin biodatanya?' 'Udah bayar wisuda' 'Udah dapat pendamping wisuda?' Semua pertanyaan saya jawab 'udah sensei', kecuali pertanyaan terakhir. Saya menjawabnya dengan 'nah itu dia sensei yang belum,' sensei ketawa maklum mendengar jawaban dari saya. 'Do'ain aja sensei', lanjut saya dan sensei pun mengamini. Senang do'a saya diamini sama sensei 😆😆🙈 Meskipun saya mengerti banget, cari pendamping wisuda itu sama sulitnya mencari pendamping hidup #eh Sementara di perjalanan pulang ada kejadian yang cukup menarik. Ketika ada anak SD yang naik ke dalam angkot yang sudah saya naiki terlebih dulu. Dia menggengam erat sebuah lipatan kertas. Saya pikir itu kertas biasa. Ternyata begitu dia membuka genggamannya lalu membuka lipatan kertas nya. Kertas itu berbentuk seperti dompet. Hmm waktu kecil saya juga pernah membuat dompet-dompetan seperti itu. Dari dompet-dompetan itu ia mengeluarkan uang yang akan digunakan untuk membayar abang angkot. Saya merasa terinspirasi dengan anak itu, di antara anak zaman sekarang yang setahu saya lebih suka main gadget, ternyata masih ada anak polos seperti dia yang tak malu mengeluarkan uang dari dompet-dompetan kertas miliknya. Ini adalah anak kecil yang benar-benar anak kecil #apasihinimaksudnya Cukup menginspirasi kan kejadian tanggal 1 november saya? Hehehe Bagaimana dengan kalian? じゃ、βyё βyё. j
0 Comments
Leave a Reply. |
mimi Fachriyahone of introvert girls who love sleeping, listening, reading and changmin. Archives
March 2022
Categories |