Hai,
entah sudah berapa abad saya tak singgah di rumah maya ini. Ada banyak yang ingin saya ungkapkan, tapi tak semua bisa saya tuliskan . Saya memang orang yang pelupa. Saya mudah melupakan hal-hal yang sudah tak saya gunakan atau sudah tak ada lagi dalam keseharian saya. Tapi, entah mengapa saya tidak mudah melupakan hal-hal yang menurut saya itu adalah kenangan . Misalnya saja ketika saya selalu teringat dua kawan saya di kampus dulu, tiap kali mendengar lagu coklat yang berjudul luka lama. Padahal saya tahu dan cukup yakin, mereka enggak akan mengingat saya ketika mendengar lagu itu . Tiap kali melewati gor, saya teringat bagaimana bahagianya saya ketika bersama cassiemate menunggu untuk menonton junsu bermain sepak bola. Saya kira, mungkin mereka akan merasa biasa saja tiap melewati gor . Apa cuma saya yang selalu memaksa untuk hidup dalam kenangan? Meski kenangan itu hanya bagi saya, tidak bagi yang lainnya . Mungkin karena saya terlalu banyak menghabiskan waktu sendiri. Jadi, saya tak banyak memiliki kenangan. Ketika saya melakukan hal menyenangkan bersama teman, saya selalu menyimpannya dengan baik. Tapi mereka, jauh lebih banyak melakukan hal menyenangkan bersama orang yang lebih mereka kasihi . Mengapa saya lebih suka hidup dalam kenangan? Padahal di sisi saya ada kenyataan? . Ketika saya terpaksa makan sendiri di pantry saat jam istirahat, kenangan pun datang lagi tanpa diundang. Ah coba waktu kuliah, pasti Silvy mau menemani saya makan, begitu pikir saya . Padahal waktu kuliah pun, saya selalu mengingat dan kadang membandingkan dengan masa SMA. Misalnya ketika pulang naik angkot selepas kuliah. Ah kalau masih zaman SMA enak nih bisa pulang nebeng sama temen atau naik angkot bareng temen-temen. . Hmm, kalau dipikir, saya hobi banget flashback. Jadi kurang menghargai apa yang ada di sekeliling saya sekarang . Jadi, mulai esok mungkin saya akan lebih menghargai kenyataan ketimbang hidup dalam lamunan dan kenangan . Mungkin benar, peristiwa atau moment hidup yang kita alami akan lebih terasa indah setelah menjadi sebongkah kenangan . Tapi, apa yang kau anggap kenangan belum tentu menjadi kenangan juga bagi orang lain. Karena kenyataannya itu, bukan kenangan . Terima Kasih . Selamat Sabtu Malam! Salam, Gadis yang hatinya lurus namun lebih sering belok.
0 Comments
Leave a Reply. |
mimi Fachriyahone of introvert girls who love sleeping, listening, reading and changmin. Archives
March 2022
Categories |