Halo,
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan teman-teman yang sudah membuka postingan ini, hihi. Semoga puasanya lancar, diterima sama Allah. Aamiin. Tanggal 3 April, adalah hari pertama gue puasa Ramadhan tahun ini. Mungkin ada teman-teman yang sudah puasa sejak 2 April. Gapapa ya Gaes, walaupun berbeda, yang penting kita ada dasarnya untuk memulai puasa itu. Sebelum masuk bulan April dan bulan Ramadhan, pada tanggal 31 Maret yang sudah berlalu, gue sempet ikut event offline dari vendor setelah kira-kira 2 tahun webinar terus. Alhamdulillah, rasanya senang, akhirnya bisa ada kegiatan selain di kantor, hihi. Selain itu bisa dapat makan gratis dan souvenir juga wkwkwk. Dalam kegiatan tersebut, ada sesi product knowledge, tapi karena aku ini anaknya malas mencatat, Alhasil note yang sudah disediakan hanya dipakai untuk corat coret saja hihi. Dan enggak tau kenapa, gue suka banget nulis nama sendiri di kertas, kayaknya kalau ada kertas kosong gue pengen aja nulis nama gue, penginnya sih sama nama changmin, tapi karena kita sudah beda jalur sekarang, jadi lupakan saja, hahaha. Yah, anggap saja gue melakukan itu dalam bentuk self-love gitu. Emang love my self banget aku kan tuh, sampai lupa onoh dan inih wkwk. Tapi.... rekan kerja gue yang menemani gue di event itu, berpikir gue sedang memberi nama gue dikertas itu, karena itu punya gue. Bahkan dia sampai menambahkan tulisan 'punya mimi' di pensil yang gue pakai. Gue seneng-seneng aja, bahkan gue sempat ambil foto pensil dan note yang sudah tertulis nama gue itu. Iyah, memang note dan pensil itu sudah jadi punya gue kan? karena pihak vendor dan hotel sudah menyediakan itu buat tamu yang datang, termasuk gue. Tapi, saat acaranya selesai, dan gue rapi-rapi mau pulang, gue tidak memasukan note dan pensil itu ke dalam tas. Gue berpikir, kayaknya gue enggak butuh banget deh, nanti takutnya malah jadi sampah atau jadi enggak terpakai. Yasudah, gue pun meninggalkan apa yang sudah gue claim sebagai punya gue begitu saja. Terus sampai di rumah gue mikir, emang apa aja sih yang gue punya? apa bener itu tuh punya gue? Sebenernya, gue enggak punya apa-apa, bahkan diri gue sendiri pun bukan punya gue. Karena sejatinya gue cuma hamba-Nya yang dititipkan ke dunia lewat perantara orang tua gue. Gue aja sudah meng-claim pensil yang sudah jadi punya gue pun, tapi malah enggak dibawa pulang, karena Allah yang menakdirkan itu. Laptop yang gue pakai untuk menulis postingan ini, sekarang memang punya gue. Namun jika Allah menakdirkan, gue bisa aja melupakan laptop ini dijalanan misalnya, terus ditemukan sama orang lain yang emang lagi butuh laptop. Okeh, bye! laptop itu bisa lenyap dan gak jadi punya gue lagi. Bahkan dalam kejadian sehari-hari yang paling sering gue alami, setelah berdiri di KRL akhirnya bisa merasakan kursi kosong karena ada penumpang yang turun di stasiun berikutnya, setelah duduk dan mulai menikmati kenyamanan kursi kereta dalam beberapa menit, lalu kereta melaju ke stasiun selanjutnya. Kemudian tentu saja ada penumpang lain yang berdatangan di stasiun itu, dan Allah menakdirkan seorang ibu-ibu yang jelas sudah tua seperti emak gue, diri di depan gue yang lagi asyik menikmati kursi kereta. Tapi balik lagi, karena gue selalu inget, enggak semua yang udah gue dapetin itu bener-bener punya gue, gue pun harus ikhlas memberikan kursi kosong kepada ibu tersebut, dan harus kembali berdiri. Gapapa, karena sebenernya kursi kereta yang gue duduki itu bukan punya gue, bukan cuma untuk gue. Jadi, karena kita sebenar-benarnya enggak punya apa-apa di dunia ini, sudah sepatutnya kita enggak perlu menyombongkan apa yang kita anggap punya kita, tidak perlu rakus dan berharap semua jadi punya kita. Semoga Allah senantiasa membimbing kita agar kita terus mengingat, kalau semua yang ada di dunia ini hanyalah titipan. Aamiin. Semangat puasanya ya teman-teman! semoga tulisan random ini masih bisa diambil manfaatnya. Bubye~
0 Comments
Leave a Reply. |
mimi Fachriyahone of introvert girls who love sleeping, listening, reading and changmin. Archives
March 2022
Categories |